Wednesday, April 3, 2019

All Our Dream Can Come True

Menjadi seorang guru adalah cita - cita saya sejak kecil. Alhamdulillah dikabulkan oleh Allah. Yaa.. meskipun tidak sesuai dengan jurusan waktu saya menempuh pendidikan di bangku perguruan tinggi. Saya lulusan S1 Pendidikan Akuntansi, dan sekarang mengajar di salah satu sekolah dasar swasta berbasis Islam di Kota Malang. Yang dulunya praktik mengajar di SMA, sekarang setiap hari belajar dan bermain bersama anak - anak. Untungnya, saya sudah menempuh mata kuliah Kependidikan yang merupakan bekal utama saya ketika masuk di sekolah ini.

Hampir 2 tahun bekerja di sekolah ini, saya mendapat banyak sekali pengalaman. Hal ini pun menuntut saya belajar lebih banyak tentang dunia anak - anak. Cara belajar, bermain, psikologis, motivasi. Dan semakin saya membaca, ternyata semakin banyak yang harus saya tahu tentang mereka.

Selama mengajar, saya sering mencoba mengingat-ingat gaya mengajar guru saya ketika dulu masih di bangku sekolah dasar. Betapa banyak pesan bijak yang disampaikan ketika pembelajaran berlangsung, semacam mendengar ceramah menurut saya, haha. Atau mungkin cerita-cerita singkat yang banyak menyimpan pesan moral. Itu yang melekat di benak saya. Dan itu juga yang saya sampaikan kepada murid-murid. 

Tidak mudah memang menjadi seorang guru. Tapi Allah sudah memberi amanah ini pada saya. InsyaAllah saya bisa mengemban tugas mulia ini ^_^

Wednesday, June 10, 2015

Wedding Story : Akad Nikah

Assalamualaikum ^-^

Hari Jum'at, tanggal 3 April 2015.
Pagi setelah sholat Subuh, Ibu Perias dateng dengan semua timnya.
Rencananya jam 06.30 acara Lamaran, jam 07.00 Akad Nikah.
Sekitar jam 06.20 rombongan Mas Ay sampai di rumah.
Semua orang mulai panik, termasuk saya  -__-
Ayah Mama menyambut kedatangan keluarga Mas Ay, mengalungkan kalung melati ke leher Mas Ay dan menerima beberapa bingkisan lamaran dari keluarga besar Mas Ay.
Saya dimana ? Masih dirias di kamar, tahap finishing.

Jam 07.00 
Acara Akad Nikah dimulai.
Mas Ay sempat panik, ternyata banyak undangan yang hadir, iya.. grogi.
Salah saya juga sih, lupa bilang kalo acara Ijab Qobul nya nggak jadi di dalam rumah, hehe.
Selama di kamar, saya dzikiiirr terus.
Berdoa agar saya mendapat jodoh yang barokah.
Tarik nafas panjang-panjang, sampai-sampai staf periasnya bilang, "Senyum dong Mbak, kenapa.. deg-deg an ya?". Ngebatin, "YA IYALAH..".
Nggak lama kemudian Pak MC ngetuk pintu kamar, bilang, "Alhamdulillah sudah SAH mbak Anggi.."
Alhamdulillah.

Mas Ay menjemput saya di kamar.
Bergandengan tangan, menuju pelaminan, tsaahh..



Alhamdulillah lancar.
Ternyata pria ini yang selama ini Allah simpan untuk saya.
Semoga saya bisa menjadi istri yang sholihah.
Semoga kamu bisa menjadi jalanku menuju surga-Nya, amin.

Wassalam ^-^

Wedding Story : Siraman

Assalamualaikum ^-^

Alhamdulillah sekarang sudah menyandang status sebagai seorang Istri. 
Beberapa bulan lalu saya menulis tentang sepenggal kisah hunting seserahan/lamaran/peningset.
Sekarang saya akan menulis tentang rangkaian acara pernikahan.
Acara berlangsung selama 2 hari.
Hari Kamis, tanggal 2 April 2015, acara Siraman.
Hari Jum'at, tanggal 3 April 2015, acara Akad Nikah dan Resepsi.
Dan sekali lagi, alhamdulillah semuanya lancar.



Acara dimulai dengan Ayah dan Mama meminta restu kepada Nenek, istilah jawanya sungkem.
Alhamdulillah Nenek masih "lengkap" semua.
Setelah itu dilanjutkan dengan pemasangan Bleketepe yang ada di pagar pintu masuk.
Dan, saat yang mengharukan bagi saya pun dimulai.
Sebelum sungkem, saya diminta untuk membaca suatu teks.
Berisi tentang permohonan maaf kepada Ayah dan Mama sebelum menjalani sebuah pernikahan.
Bergetar hati saya saat membaca teks tersebut.
Sampai-sampai saya bertanya dalam hati, "Ya Allah, sudah siapkah saya untuk menikah? Sudah siapkah saya menomorduakan mereka karena kewajiban baru saya sebagai seorang istri harus berbakti kepada suami? "
Tak lama kemudian, semuanya menangis. Terharu :')

Setelah acara Sungkeman selesai, selanjutnya adalah Siraman.
8 orang keluarga dan 1 orang perias pengantin.
Diakhiri dengan proses wudhu.

Saya dibawa ke dalam rumah untuk dirias.
Sedangkan para undangan di ruang acara membaca Surat Ar-Rahman dan Surat Waqiah.

Selanjutnya Dodol Dawet, bahasa Indonesia nya Jual Dawet.
Betapa kompaknya Ayah Mama, Ayah pegangin payung, Mama jualin dawet *^-^*
Uangnya pake kreweng. Bentuknya bulet, warna coklat. 
Setelah itu dihitung, uangnya diserahin ke saya.
Saya sudah berubah menjadi cantik bermakeup, haha.
Jadi ceritanya Ayah Mama jual dawet untuk biaya pernikahan anaknya.
Manisnyaaa ^-^

Selanjutya, makan Nasi Tumpeng.
Ceritanya, untuk terakhir kali disuapin Ayah Mama.
Selanjutnya foto-foto deh.




Hmmm.. Semoga Ayah Mama selalu dalam lindungan Allah.
Diberi kesehatan yang barokah dan selalu dihujani hidayah oleh Allah.
Amin.

Wassalam ^-^

Thursday, August 21, 2014

un title.


Berhijab memang keputusan saya sendiri.
Tanpa permintaan siapapun, tanpa tuntutan siapapun.
Semata-mata saya lakukan untuk memenuhi perintah Allah.

Saya ingin menjadi seseorang yang lebih baik.
Saya ingin menjadi seseorang yang bisa mengajak orang lain menjadi lebih baik.
Saya ingin orang-orang yang ada di sekitar saya membuat saya menjadi lebih dekat pada Allah.

Tapi, sebagai manusia, tentu saya pernah melakukan kesalahan.
Baik itu sebelum saya berhijab, maupun setelah berhijab.
Baik dari lisan saya, sikap saya, maupun prasangka yang saya miliki.

Seketika setelah menyadari bahwa yang saya lakukan itu mendatangkan dosa, saya merasa malu dengan hijab ini.
Saya malu.
Saya malu Allah melihat saya.
Saya merasa hina di hadapan-Nya.

Hijab seharusnya bisa menjadi "rem" untuk bersikap.
Hijab seharusnya bisa menjadi alat untuk menjadi seorang muslimah yang lebih baik.

Wassalam ^^

Wednesday, April 30, 2014

Grey Green.



Piknik sama adek di Playground Malang.
Nyempetin foto, pake maksa adek dulu tapi :p

Outfit :
Green Jacket by Jus d'Orange
Light Grey Plain Skirt
Bag by B&G Sophie Paris
Watch by Sophie Paris
Shoes by Sophie Paris
Green Khasmir Scarf

Wassalam ^^/

Seserahan. Lamaran. Peningset. Part 2.

Minggu siang. 27 04 2014.

Sebelum berangkat cari Part 2, mampir ke warung degan ijo beli'in camer, mau dijadiin obat :)
Pas keluar awan udah mendung banget.
Si Mas Ay juga laper katanya, akhirnya makan mie pangsit di daerah Oro-oro Dowo.
Kelar makan tiba-tiba ujan deres banget.
Hampir 1 jam ujannya awet deresnya.
Akhirnya nekat nerobos ujan, sungkan sama ibu jualan mie pangsit kalo lama-lama disitu :p

Tujuan selanjutnya Matahari Pasar Besar.
Nyari sendal.
Setelah nyari-nyari akhirnya nemu yang sesuai selera dan sesuai harganya, terus bingung diantara 2 pilihan warna.
Tanya Mas Ay bagus yang mana, jawabnya "Apa aja bagus kok.."
Jawabannya nggak jawab pertanyaan, sama sekali.
Sampe-sampe ada ibu-ibu pengunjung ikutan ngejawab dengan ramah, "Bagus yang warna item mbak, lebih cantik.."
*krik krik krik krik*
Mungkin si ibu itu ikut menyimak pembicaraan kami dari kejauhan selama 3 menit sebelumnya, dimana saya gemes banget dan setengah maksa Mas Ay buat kasih komentar --"
*malu*
Udah manteb sama warna item, eh ternyata kata mbak SPG ukuran 37 kosong.
Fiuuuhh..
Akhirnya ambil warna yang lain.
Buat ibu yang sebelumnya kasih saya saran, maaf ya bu, Allah berkehendak lain :p

Setelah dari Matahari, lanjut ke Altara, di seberang jalan.
Mau beli sajadah.
Pilih ini, pilih itu, bingung.
Tanya Mas Ay bagus yang mana, jawabnya sama.
"Apa aja boleh.."
Betapa sangat menggemaskannya pria ini >.<

Hari itu udah dapet sendal, sajadah dan tasbih.
Minggu depan lanjut lagi huntingnya :)

Wassalam ^^/