Wednesday, June 10, 2015

Wedding Story : Akad Nikah

Assalamualaikum ^-^

Hari Jum'at, tanggal 3 April 2015.
Pagi setelah sholat Subuh, Ibu Perias dateng dengan semua timnya.
Rencananya jam 06.30 acara Lamaran, jam 07.00 Akad Nikah.
Sekitar jam 06.20 rombongan Mas Ay sampai di rumah.
Semua orang mulai panik, termasuk saya  -__-
Ayah Mama menyambut kedatangan keluarga Mas Ay, mengalungkan kalung melati ke leher Mas Ay dan menerima beberapa bingkisan lamaran dari keluarga besar Mas Ay.
Saya dimana ? Masih dirias di kamar, tahap finishing.

Jam 07.00 
Acara Akad Nikah dimulai.
Mas Ay sempat panik, ternyata banyak undangan yang hadir, iya.. grogi.
Salah saya juga sih, lupa bilang kalo acara Ijab Qobul nya nggak jadi di dalam rumah, hehe.
Selama di kamar, saya dzikiiirr terus.
Berdoa agar saya mendapat jodoh yang barokah.
Tarik nafas panjang-panjang, sampai-sampai staf periasnya bilang, "Senyum dong Mbak, kenapa.. deg-deg an ya?". Ngebatin, "YA IYALAH..".
Nggak lama kemudian Pak MC ngetuk pintu kamar, bilang, "Alhamdulillah sudah SAH mbak Anggi.."
Alhamdulillah.

Mas Ay menjemput saya di kamar.
Bergandengan tangan, menuju pelaminan, tsaahh..



Alhamdulillah lancar.
Ternyata pria ini yang selama ini Allah simpan untuk saya.
Semoga saya bisa menjadi istri yang sholihah.
Semoga kamu bisa menjadi jalanku menuju surga-Nya, amin.

Wassalam ^-^

Wedding Story : Siraman

Assalamualaikum ^-^

Alhamdulillah sekarang sudah menyandang status sebagai seorang Istri. 
Beberapa bulan lalu saya menulis tentang sepenggal kisah hunting seserahan/lamaran/peningset.
Sekarang saya akan menulis tentang rangkaian acara pernikahan.
Acara berlangsung selama 2 hari.
Hari Kamis, tanggal 2 April 2015, acara Siraman.
Hari Jum'at, tanggal 3 April 2015, acara Akad Nikah dan Resepsi.
Dan sekali lagi, alhamdulillah semuanya lancar.



Acara dimulai dengan Ayah dan Mama meminta restu kepada Nenek, istilah jawanya sungkem.
Alhamdulillah Nenek masih "lengkap" semua.
Setelah itu dilanjutkan dengan pemasangan Bleketepe yang ada di pagar pintu masuk.
Dan, saat yang mengharukan bagi saya pun dimulai.
Sebelum sungkem, saya diminta untuk membaca suatu teks.
Berisi tentang permohonan maaf kepada Ayah dan Mama sebelum menjalani sebuah pernikahan.
Bergetar hati saya saat membaca teks tersebut.
Sampai-sampai saya bertanya dalam hati, "Ya Allah, sudah siapkah saya untuk menikah? Sudah siapkah saya menomorduakan mereka karena kewajiban baru saya sebagai seorang istri harus berbakti kepada suami? "
Tak lama kemudian, semuanya menangis. Terharu :')

Setelah acara Sungkeman selesai, selanjutnya adalah Siraman.
8 orang keluarga dan 1 orang perias pengantin.
Diakhiri dengan proses wudhu.

Saya dibawa ke dalam rumah untuk dirias.
Sedangkan para undangan di ruang acara membaca Surat Ar-Rahman dan Surat Waqiah.

Selanjutnya Dodol Dawet, bahasa Indonesia nya Jual Dawet.
Betapa kompaknya Ayah Mama, Ayah pegangin payung, Mama jualin dawet *^-^*
Uangnya pake kreweng. Bentuknya bulet, warna coklat. 
Setelah itu dihitung, uangnya diserahin ke saya.
Saya sudah berubah menjadi cantik bermakeup, haha.
Jadi ceritanya Ayah Mama jual dawet untuk biaya pernikahan anaknya.
Manisnyaaa ^-^

Selanjutya, makan Nasi Tumpeng.
Ceritanya, untuk terakhir kali disuapin Ayah Mama.
Selanjutnya foto-foto deh.




Hmmm.. Semoga Ayah Mama selalu dalam lindungan Allah.
Diberi kesehatan yang barokah dan selalu dihujani hidayah oleh Allah.
Amin.

Wassalam ^-^